Sarana Indo Energi Optimistis Kurangi Emisi dan Tingkatkan Ketahanan Energi di Indonesia

Tak hanya kurangi emisi, pemanfaatan gas suar juga bernilai ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gas suar adalah gas yang ikut terproduksi dalam kegiatan produksi minyak bumi (crude oil). Banyak yang tidak menyangka bahwa gas suar ternyata memiliki potensi yang luar biasa, baik dari segi energi maupun ekonomi.

Gas suar bakar adalah gas yang dihasilkan oleh kegiatan eksplorasi dan produksi atau pengolahan minyak atau gas bumi yang dibakar. Banyak kalangan awam menilai fungsinya selesai sampai di situ, padahal tidak.

Selama ini, pemanfaatan gas suar belum terlalu dikenal khalayak karena tidak dapat ditangani oleh fasilitas produksi atau pengolahan yang tepat. Gas suar yang dikelola dengan teknologi yang tepat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi krisis energi dan pemanasan global.

Gas suar (flare gas) berkontribusi terhadap pengurangan emisi. Selama ini, flare gas yang dimanfaatkan selama proses produksi minyak dan gas biasanya dibakar untuk menghindari pelepasan langsung ke atmosfer.

Di Indonesia, proses ini masih sering dilakukan, meskipun dampak lingkungan dan ekonominya sangat merugikan.

Kondisi tersebut dinilai sebagai peluang sekaligus tantangan oleh PT Sarana Indo Energi (SIE), sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa pengolahan gas, pengembangan teknologi pengolahan dan optimalisasi proses, serta penjualan dan distribusi gas alam. PT SIE berpandangan bahwa masalah pemanasan global dan perubahan iklim dapat disiasati dengan teknologi pengolahan gas yang tepat.

PT SIE menyadari bahwa tantangan perubahan iklim global menyebabkan semakin banyak negara yang beralih ke sumber energi ramah lingkungan guna mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Peningkatan kebutuhan energi yang dipicu oleh pertumbuhan populasi dan pembangunan ekonomi telah menyebabkan lonjakan konsumsi energi global tiga kali lipat sejak tahun 1971.

Oleh karena itu, pengolahan dan pemanfaatan gas suar adalah langkah yang tepat sebagai salah satu alternatif transisi ke sumber energi terbarukan. Cita-cita tersebut senada dengan visi PT SIE, yakni menjadi perusahaan yang profesional, handal, dan terpercaya di bidang proses serta pendayagunaan gas alam di Indonesia dan menjadi salah satu perusahaan nasional terkemuka di Indonesia di bidang pengolahan gas alam, khususnya pemanfaatan flare gas.

Dengan langkah membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak dalam mengembangkan kegiatan usaha di bidang niaga gas, PT SIE memberikan nilai tambah kepada pelanggan baik dari segi pelayanan maupun produk.

Latar Belakang Penggunaan Flare Gas di Indonesia

Di Indonesia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat adanya 370 flare gas stack nasional dengan total volume flare gas sebesar 207 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Komposisi gas ini sebagian besar adalah metana (C1) sebesar 72,55 persen dan impurities CO2 sebesar 7,33 persen. Angka ini menunjukkan besarnya potensi gas yang sebenarnya bisa dimanfaatkan daripada dibakar.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah menetapkan berbagai regulasi dan target, termasuk dalam Renstra Ditjen Migas tahun 2020-2024 yang mencanangkan target Zero Routine Flaring 2030. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah revisi Permen ESDM Nomor 31 Tahun 2012 menjadi Permen ESDM Nomor 17 Tahun 2021.

Revisi ini memperketat batas pembakaran gas suar dari 5 MMSCFD menjadi 2 MMSCFD untuk lapangan minyak bumi, dengan harapan mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk menurunkan pembakaran gas suar dan meningkatkan pemanfaatan gas tersebut.

Regulasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi dan kemandirian energi nasional. Dengan mengurangi pembakaran gas suar, diharapkan gas alam yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik, seperti bahan bakar untuk pembangkit listrik, bahan bakar industri, atau bahan bakar rumah tangga.

 

PT SIE dan Inovasi Teknologi Pengolahan Gas Suar

PT SIE menggunakan teknologi Pressure Swing Adsorbent (PSA) dalam pengolahan gas suar. Teknologi ini memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya solusi efektif dalam mengurangi flaring dan memanfaatkan gas suar. PSA bekerja dengan cara menyerap gas-gas tertentu dari campuran gas di bawah tekanan tertentu, kemudian melepaskannya kembali saat tekanan diubah.

Adapun beberapa keunggulan dari teknologi PSA di antaranya adalah sebagai berikut.

Regulasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi dan kemandirian energi nasional. Dengan mengurangi pembakaran gas suar, diharapkan gas alam yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik, seperti bahan bakar untuk pembangkit listrik, bahan bakar industri, atau bahan bakar rumah tangga.

Desain Fleksibel: Hal ini sangat penting untuk Indonesia yang memiliki banyak lapangan minyak dan gas yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk di daerah terpencil. Tanpa Bahan Kimia: Ramah lingkungan, dan tidak ada risiko kontaminasi atau pencemaran lingkungan. Tidak Menghasilkan Limbah: Artinya semua gas yang diolah dapat dimanfaatkan atau dilepaskan ke atmosfer dengan aman.

Efisiensi Energi: PSA tidak membutuhkan energi listrik yang besar, hal ini penting di lokasi yang mungkin tidak memiliki akses listrik yang memadai. Kemampuan Menghilangkan Pengotor: PSA mampu menghilangkan gas pengotor seperti CO2 dan H2S dari gas alam. Ini penting untuk memastikan gas yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Instalasi Cepat: Peralatan PSA dapat difabrikasi dan diinstal dalam waktu yang relatif singkat. Ini berarti teknologi ini dapat segera diterapkan dan memberikan manfaat dalam waktu yang singkat.

Flare Gas; Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Pemanfaatan flare gas tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Di sinilah PT SIE berkomitmen untuk mengolah dan memanfaatkan gas suar seefektif mungkin serta memanfaatkan celah industri dan membuka peluang bisnis baru. Gas yang diolah dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang lebih mahal dan lebih berpolusi.

PT SIE yang bergerak dalam bisnis pengolahan gas juga berkomitmen untuk menggunakan teknologi pengolahan gas suar yang baik, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Dengan mengurangi emisi polutan dari flaring, kualitas udara di sekitar lokasi industri dapat ditingkatkan, mengurangi risiko penyakit pernapasan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Manfaat ekonomi lain dari pemanfaatan flare gas adalah potensi untuk mengembangkan produk-produk turunan dari gas alam, seperti LPG, LNG, dan bahan kimia lainnya. Produk-produk ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi industri dan negara.

Sumber : https://rejabar.republika.co.id/berita/sgigbd370/sarana-indo-energi-optimistis-kurangi-emisi-dan-tingkatkan-ketahanan-energi-di-indonesia-part2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *